Shalihah, berapa banyak
kebaikan suami kepada kita namun terkadang hati kita tak lagi peka.
Kita hanya sensitif pada hal-hal yang kurang bahkan yang memancing keluhan.
Padahal begitu banyak pengorbanan yang suami lakukan untuk istri dan anak yang
dicintainya.
Berikut ini beberapa pengorbanan suami yang sering dianggap biasa-biasa saja oleh istri:
1. Bekerja Mencari Nafkah Halal
Ada yang pergi pagi pulang petang
setiap hari, terkadang di akhir pekan pun masih ambil lemburan, demi
mendapatkan uang untuk menafkahi anak-istri.
Ada juga yang terus-terusan pergi
dinas ke luar kota selama berhari-hari, jauh dari keluarga, menahan rindu dan
juga membiarkan badan sakit tergerogoti kelelahan, demi menafkahi orang-orang
tercinta di rumah.
Mengapa istri menganggap
hal ini biasa saja? Meski menafkahi memang sudah kewajiban suami, namun berilah
apresiasi dan ungkapan terimakasih yang layak atas pengorbanan suami ini.
Beri senyuman tiap suami pulang,
ungkapan rindu via sms tiap kali berjauhan, pijatan yang menenangkan di akhir
pekan. In syaa Allah akan membuat suami makin nyaman dan tentram.
2. Menerima Berbagai Persoalan
dan Konflik di Tempat Kerja
Jangankan di tempat kerja, kita
saja kalau berkumpul dengan ibu-ibu rumah tangga masih sering berkonflik ini
dan itu. Apalagi di kantor yang penuh dengan persaingan, intrik, dan beban
amanah.
Suami tiap harinya harus
berhadapan dengan komplain klien, mungkin juga makian bos, sikutan rekan kerja,
dan setumpuk masalah yang harus dibenahinya.
Akan tetapi begitu sampai rumah,
masih harus menerima komplain dan keluhan dari istri dan anak tercinta yang merasa
kurang diperhatikan. Sudah pasti begitu besar tekanan yang dihadapi suami.
Alangkah baiknya jika istri
menyadari resiko pekerjaan suami dan mau menjadi tempat berlabuh di kala suami
lelah. Jangan bebani suami dengan tuntutan yang memberatkan, melainkan beri
motivasi agar suami selalu ikhlas dan menjadi lebih baik performanya di tempat
kerja.
3. Menerima Ketika Istri Menolak
Melayani Kebutuhannya
Pernah menolak keinginan suami
untuk berhubungan? Entah karena sedang kelelahan, sakit, atau datang bulan? Jika
suami bisa menerimanya dan bersabar, ketahuilah bahwa itu adalah pengorbanan
yang amat besar dan mungkin bisa mengganggu kestabilan psikologis dan fisiknya.
Sebagai istri sebaiknya
meminimalisir penolakan terhadap keinginan suami mengenai hal ini, selain untuk
memperoleh ridho Allah ‘Azza wa Jalla dan menjauhi laknat para malaikat,
memenuhi hajat suami juga dapat meningkatkan kesehatan, kestabilan mental dan
performa kerjanya.
4. Menjadi Penengah antara Istri
dan Ibunya
Terutama bagi istri yang terkadang
konflik dengan mertua, sadarilah bahwa yang paling kebingungan menengahi adalah
suami kita! Dia menjadi serba salah antara memenangkan istri atau ibunya, dan
tentu saja suami banyak berkorban perasaan untuk hal ini.
Maka, jika bisa diredam sendiri,
tak perlu menyeret suami untuk menengahi konflik dengan mertua, lebih baik lagi
jika istri bisa bersahabat dengan mertua dan saling memahami satu sama lain,
hal itu pasti sangat menentramkan suami.
Demikianlah beberapa hal yang
perlu disadari istri agar lebih menghargai pengorbanan suami. Besar kecilnya
pengorbanan suami adalah karena itulah cinta suami kepada keluarganya. Semoga
bermanfaat menumbuhkan ketentraman dalam rumahtangga.
SUMBER: ruangmuslimah.co
0 komentar:
Post a Comment