Hujan merupakan kejadian alam
yang sering kita temui di Indonesia yang beriklim tropis. Seringkali hujan yang
datang merupakan hujan yang ditunggu-tunggu, terutama oleh para petani, yang
berbulan-bulan sebelumnya merasa kesulitan air dan mengalami kekeringan. Namun,
tidak jarang hujan disambut dengan penuh antisipasi akan datangnya banjir,
macet atau bencana alam lain di wilayah-wilayah tertentu.
Dari hal di atas, kita mungkin
berpikir bahwa hujan bisa menjadi berkah dan bisa juga menjadi bencana,
tergantung apa yang dibawanya. Seakan-akan hujan hanyalah fenomena alam biasa
yang memiliki sisi positif dan negatif untuk manusia. Padahal, dalam Islam
hujan memiliki makna dan arti yang sangat spesial.
Manfaat dari 15 makna hujan dalam Islam:
1. Hujan adalah berkah
Di dalam al Quran terdapat
ungkapan bahwa hujan adalah berkah, yaitu ayat yang berbunyi, “Dan Kami
turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan
air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) :
9).
Dari ayat-ayat di atas, kita
mengetahui bahwa Allah menurunkan hujan sebagai rahmatnya sesuai dengan
kebutuhan seluruh makhluk-Nya.
2. Allah memenuhi kebutuhan semua
makhluk-Nya
Dengan adanya hujan,
tumbuh-tumbuhan akan kembali subur, hewan-hewan bisa mendapat minum yang cukup,
dan manusia juga bisa memenuhi kebutuhan dan melakukan aktivitasnya tanpa
terganggu. Maka, hujan merupakan cara Allah memenuhi kebutuhan makhluk-Nya untuk
melanjutkan hidupnya.
Dalam surat al Anbiya’ ayat 30,
Allah berfirman, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Menurut Al Baghowi, tafsir ayat
di atas “Kami menghidupkan segala sesuatu menjadi hidup dengan air yang turun
dari langit yaitu menghidupkan hewan, tanaman dan pepohonan. Air hujan inilah
sebab hidupnya segala sesuatu”.
3. Rahmat Allah selalu cukup dan
sesuai menurut perhitungan-Nya
Hujan merupakan bentuk dari
keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Tanpa ada
hujan, kuantitas air di bumi tidak akan mencukupi untuk mendukung kehidupan di
dalamnya. Tidak hanya kehidupan manusia, melainkan juga kehidupan tumbuhan dan
hewan.
Dalam surat Az Zukhruf ayat 11,
Allah berfirman, “Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang
diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah
kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)”.
4. Dunia diciptakan dengan penuh
keseimbangan
Berkaitan dengan poin sebelumnya,
dimana Allah Menurunkan hujan sesuai kadar perhitungan-Nya, maka kita bisa
mengambil hikmah bahwa dunia dan seisinya diciptakan dengan seimbang. Tidak ada
kelebihan atau kekurangan yang diberikan oleh Allah. Jika memang ketika hujan
terjadi banjir atau bencana alam, bisa dipastikan bahwa itu adalah hasil dari
kerusakan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
5. Menunjukkan kebesaran Allah
Jika ilmuwan masa kini sudah
mengetahui proses terjadinya hujan berkat kemajuan teknologi yang dimiliki,
Allah sudah menunjukkan kebesaran ilmu-Nya dengan menjelaskan proses hujan
dalam al Quran. Di surat An Nur ayat 43, “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah
mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian
menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari
celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,
(yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka,
ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
6. Memberi kabar gembira
Selain merupakan berkah, turunnya hujan juga memiliki
makna datangnya kabar gembira bagi manusia. Setelah cukup lama manusia
mengalami kekeringan, gagal panen karena kurangnya air dan banyak musibah lain
akibat tidak turunnya hujan, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan hujan yang
membawa kegembiraan untuk manusia. hal ini tercermina dalam surat Asy Syuura
ayat 28 yang berbunyi, “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka
berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha
Pelindung lagi Maha.
7. Sebagai pengingat bagi manusia
Dalam hadis dikatakan, bahwa Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu khawatir pada saat muncul
mendung, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah. Dari hadis
tersebut, kita bisa mengambil hikmah bahwa hujan bisa bermakna bahwa kita harus
selalu takut dan memohon perlindungan Allah dari murka-Nya
8. Memunculkan rasa syukur di hati
manusia
Di poin sebelumnya dikatakan
bahwa hujan merupakan berkah dari Allah. Maka, pada saat hujan artinya kita
diingatkan untuk selalu bersyukur pada Allah. Bahwa dengan turunnya hujan
tersebut Allah masih menjaga kehidupan kita dan memberi rahmat-Nya pada kita.
Sumber : dalamislam.com
0 komentar:
Post a Comment