Di antara ibadah sunah yang tidak
pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW adalah shalat malam (Tahajud).
Rasulullah mengerjakannya hingga kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak.
Tahajud merupakan ibadah yang disyariatkan sebagai rahmat, tambahan kebaikan,
dan keutamaan (QS Al-Muzzammil [73]: 1-4).
Shalat Tahajud menjadi jalan
hidup dan amalan rutin bagi orang-orang saleh (HR Tirmidzi); orang-orang besar
(takwa) (QS Adz-Dzariyat [51]: 17-18); ’Ibadurrahman (QS Al-Furqan [25]: 64);
dan menjadi salah satu ciri orang-orang yang memiliki kesempurnaan iman (QS
As-Sajdah [32]: 16-17).
Selain menjadi sumber energi
keimanan, shalat Tahajud memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan secara
langsung oleh orang-orang yang melaksanakannya.
Pertama, menjaga kesehatan.Sabda Nabi SAW, Lakukanlah shalat
malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana
mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus
kesalahan, dan pencegah segala penyakit dari tubuh.”
Kedua, merawat
ketampanan/kecantikan. Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka
wajahnya akan terlihat tampan/cantik di siang hari.” (HR Ibnu Majah). Ketiga,
meningkatkan produktivitas kerja. Setan membuat ikatan pada tengkuk salah
seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang
ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi
bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, maka terlepas satu ikatan, jika dia
berwudhu, maka terlepas satu ikatan yang lainnya, dan jika dia melaksanakan
shalat, maka terlepas semua ikatannya.
Pada akhirnya, dia akan menjadi
segar dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang
kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).
Keempat, mempercepat tercapainya
cita-cita dan rasa aman. Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua
orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan
selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah SWT berfirman kepada
para Malaikat-Nya, Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?” Mereka menjawab,
Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.”
Allah berfirman, Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia
harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.”
(HR Ahmad).
Kelima, melembutkan hati yang
keras. Dari Abu Hanifah, Saya tidak lebih dari satu ayat yang saya baca ketika
melakukan shalat malam.” Satu ayat tersebut dibaca berulang-ulang semalam
suntuk, Sesungguhnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan
kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS Al-Qamar [54]: 46). Karena itu,
bersegeralah untuk menunaikan shalat Tahajud dan raih manfaatnya (balasannya)
(QS As-Sajdah [32]: 17). Wallahu a’lam.
Sumber : Republika
0 komentar:
Post a Comment