Suami Harus Peka Terhadap Istri Karena Banyak Manfaatnya


suami harus peka terhadap istri
Kalimat “peka” sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga para wanita, terutama bagi mereka yang berumah tangga.  Bahkan banyak dari mereka yang mengeluhkan sikap suami yang tidak atau kurang peka.

Pada dasarnya seorang istri akan berbeda dengan suami karena wanita lebih menggunakan perasaannya untuk menerka sesuatu, sedangkan pria menggunakan akal atau logika dalam memandang sebuah peristiwa.

Peka adalah perasaan yang mendatangkan simpati dan empati siapapun jika ia mampu merasakannya, terlepas pria atau wanita. Peka juga dianggap penting, namun tak sepenuhnya harus dijadikan perdebatan dalam rumah tangga.

Satu kepekaan bisa membuat istri bahagia, bagaimana jika seribu kepekaan yang ditunjukkan oleh suami pada istri? bisa dibayangkan dampaknya.

Namun sebaliknya, keberadaan peka yang 0% dalam rumah tangga juga dapat membuat istri stres bahkan depresi.  Mengapa seorang istri meminta suami untuk peka?

1. Kurangnya Perhatian dan Memerhatikan
Pada umumnya, istri yang meminta suami peka dikarenakan ia kurang mendapat perhatian atau suami tidak ada waktu memerhatikan secara detail kondisi mental istrinya dalam mengurus rumah tangga.

Jika pekerjaan, dirinya sendiri, dan orang di sekitarnya sangat diperhatikan seharusnya istri mendapatkan haknya lebih untuk diperhatikan karena bagaimanapun tekanan yang dialami oleh istri sampai ke dalam perasaannya.

2. Merasa Tidak Dihargai
Seorang istri yang merasa tidak dihargai seluruh pengorbanannya maka akan merasa tidak berguna, sedih, merasa bersalah, dan sebagainya.

Salah satu cara yang ia gunakan untuk menyadarkan sang suami adalah memintanya untuk peka terhadap kondisi mental serta fisiknya.

“Padahal apapun sudah dilakukannya mengapa tidak ada timbal balik dari suami.”
Kira-kira begitulah yang ada di dalam pikiran seorang wanita. Karena dasarnya perasaan  wanita memang rapuh, namun bukan berarti ia tidak bisa berbicara atau selamanya diam.

3. Ingin Segala Tuntutannya Dipenuhi
Tipe seperti ini sangat banyak, namun sebaiknya tidak dilakukan. Suami harus jeli dalam memilah tuntutan seorang istri karena tidak semua yang mereka minta adalah baik bagi mereka dan keluarga.

Namun tidak semua harus diabaikan selama itu untuk menunjang kebutuhan rumah tangga (bukan keinginan atau hawa nafsu semata).

Wanita tipe seperti ini biasanya memberikan banyak ‘kode’ pada suaminya agar ia mengerti dan paham atas segala tuntutannya. Jadi sebaiknya, jika ingin suami peka maka bersikaplah sebijak mungkin.

4. Memang Tidak Peka
Penyebab seorang pria atau suami yang tidak peka bukanlah tanpa sebab. Salah satunya adalah karena ia tidak pernah diajarkan untuk memiliki rasa kepedulian atau peka terhadap lingkungan di dekatnya, sehingga rasa acuhnya lebih dominan.


Sudah berulang kali istri berbicara atau bahkan memberikannya isyarat namun tak kunjung ada sikap dari suami atas apa yang ia rasakan, akhirnya hampir menyerah dan pasrah.

Jika sudah seperti ini, maka perlahan latihlah suami untuk peduli terhadap sesama agar rasa peka yang emosional dalam dirinya terbangun sedikit demi sedikit dan di sela-sela kegiatan ajaklah ia berbicara tentang kehidupan.

Misalnya, saat berjalan berdua dengan suami kemudian melihat kucing kelaparan, maka bicaralah pada suami “kucing itu kasihan, kita beri makan yuk!”

5. Malas Berbicara Detail Karena Gengsi
Seorang istri lebih senang dan merasa takjub jika suaminya peka tanpa diminta, tanpa diberikan kode.

Mereka patut bersyukur jika memiliki suami seperti itu, namun dibandingkan selalu meminta suami peka tidak ada salahnya kuburkan rasa gengsi untuk menceritakan segala perasaan pada suami agar ia mudah memahami bagaimana serta apa yang ada dibenak kita.

Jika sekali saja ia bisa diajak berdiskusi atau paham dengan maksud anda maka secara tidak langsung melatihnya untuk memahami berbagai kondisi berbeda yang telah dialami.


Sumber: ummi-online.com


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Suami Harus Peka Terhadap Istri Karena Banyak Manfaatnya

0 komentar:

Post a Comment